Thursday, September 13, 2018

Bila Anak Enggan ke Sekolah


Ada banyak penyebab anak tidak mau sekolah, lebih lebih untuk anak usia playgroup, TK bahkan SD. Sebab di kategori Playgroup, TK dan SD adalah usia-usia dimana anak lebih banyak menolak untuk sekolah. Walaupun begitu, jangan anggap sepele masalah ini, Sebab bila dibiarkan akan menyebakan putus sekolah. Oleh karena itu, orangtua harus cermat dalam memperhatikan perilaku anak.
Adapun penyebabnya bisa karena faktor dalam diri anak itu sendiri seperti Perasaan nyaman dekat dengan orang terdekatnya (ibunya, neneknya atau pengasuhnya) bisa menjadi penyebab internal anak. Separation Anxiety biasanya terjadi pada anak usia Playgroup dan TK karena terbiasa dekat dengan ibu atau pengasuhnya.

Penyebab yang lain adalah penyebab dari luar diri anak, misal lingkungan sekolah yang tidak nyaman, lingkungan baru yang membuat anak sulit untuk beradaptasi, guru yang galak, mainan di rumah lebih banyak dan menarik daripada di sekolah, atau karena di ganggu (bully) teman sekolahnya.

Hal lain bisa juga karena faktor jam tidur yang kurang sehingga menyebabkan anak mengantuk saat berada di sekolah, pelajaran sekolah yang terlalu sulit atau terlalu mudah, tidak memiliki teman, merasa rendah diri atau marah karen dimarahi gurunya.

Lalu bagaimana solusinya? Nah, untuk mengatasi masalah seperti ini, ada beberapa hal yang mungkin perlu dilakukan oleh para orangtua.
  1. Tetap mengharuskan anak berangkat ke sekolah. Biarkan sang anak yang menghadapi rasa takutnya, lambat laun akan terbiasa dan berkurang
  2. Jangan sering diizinkan bolos sekolah Hal ini akan menyebabkan semakin sulit untuk mengembalikannya ke sekolah. Selain itu, akan banyak tertinggal materi pelajaran dan akan semakin sulit beradaptasi dengn teman-teman dan gurunya karena merasa tidak familiar.
  3. Untuk masalah separation anxiety, cobalah untuk mundur secara berkala agar anak pelan-pelan terbiasa untk tidak tergantung pada orangtuanya atapun pengasuhnya.
  4. Usahakan untuk tidak mengomeli anak yang mengalami masalah ini. Berikan dukungan mental, bangun kepercayaan dirinya dan pujilah saat ia bisa mengalahkan rasa takutnya.
  5. Berdiskusilah dengan guru untuk dapat bekerja sama menemukan jalan keluar yang maksimal
Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment